Luka Tekan adalah penyakit yang terjadi karena adanya tekananyang terus menerus pada kulit yang umumnya terjadi pada lansia yang sering berbaring di tempat tidur dan duduk dalam waktu yang lama yang dapat timbul pada beberapa bagian tubuh yang mengalami tekanan. Penyakit ini terjadi karena adanya penurunan gerak tubuh (imobilitas) sehingga penyakit ini berpotensi untuk mengurangi kualitas hidup. Walaupun luka tekan dianggap penyakit yang menghkhawatirkan tetapi di Indonesia pemantauan diagnosis luka tekan umumnya masih menggunakan cara manual seperti pengukuran skala braden sehingga diperlukan ahli dalam menilainya. Hal ini akan menjadi masalah jika diperlukan data dalam jumlah yang banyak, seperti keperluan riset kedokteran kesehatan yang memerlukan data statistik pasien
Pencarian alat untuk pemantauan diagnosis luka tekan sebenarnya sudah pernah dilakukan, pencarian ini menghasilkan penemuan prototype yang menjelaskan metode diagnosis luka tekan tahap awal berdasarkan spektroskopi reflektansi jaringan atau Tissue Reflectance Spectroscopy (TRS). Tetapi prototype ini tidak lolos uji klinis dikarenakan desain yang tidak ergonomis dan kesulitan penggunaan pada alat ini. Oleh karena itu dibutuhkan suatu alat untuk mengidentifikasi tingkat luka tekan pada lansia untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Alat pada tugas akhir ini menggunakan sensor warna TCS3200 yang berguna untuk menidentifikasi tingkatan luka tekan pada warna luka tekan. Hasil pengujian yang didapatkan menghasilkan 51 data benar dan 9 data salah yang dihitung kembali dengan confusion matrix untuk mencari akurasi, presisi, recall, dan f-measure. Perhitungan tersebut menghasilkan nilai akurasi 85%, nilai presisi 86,4%, nilai recall 85%, nilai f-measure 85,7%.