Rasa nyeri ialah perasaan yang sangat beragam dan subjektif.Rasa nyeri dapat terjadi pada bagian tubuh yang terdapat luka tekan.Luka tekan yang terjadi pada lansia diantaranya disebabkan oleh imobilitas yang menyebabkan para lansia berbaring disuatu tempat dalam waktu yang lama karena penurunan kemampuan fisik,duduk dalam waktu yang lama, serta kekurangan pasokan nutrisi yang cukup.
Oleh karena itu, diperlukan suatu pengukuran untuk memonitoring kondisi tingkat nyeri pada seseorang.Pada penelitian ini pengukuran untuk memonitoring kondisi tingkat nyeri pada lansia dilakukan dengan 2 metode, yaitu menggunakan sensor Electrodermal Activity (EDA) dan wawancara terhadap subyek berdasarkan skala Numeric Rating Scale (NRS).EDA diketahui berhubungan dengan aktivitas kelenjar keringat yang dapat merespon saat terjadi nyeri pada tubuh.Skala NRS digunakan untuk mengukur tingkat nyeri berdasarkan wawancara kepada subyek dengan rentang 1-10 dalam kategori tidak nyeri,nyeri ringan,sedang dan tinggi.
Pada penelitian ini dilakukan perbandingan hasil pengukuran antara luka biasa dan luka tekan yang disebabkan kurang memadainya data untuk lansia penderita luka tekan,dan dari perbandingan hasil pengukuran intensitas nyeri tersebut didapatkan bahwa intensitas nyeri tertinggi terdapat pada lansia penderita luka tekan dengan nilai rata-rata konduktivitas kulit yaitu 720,46 ?S dan kategori nyeri berat pada lansia mencapai angka 10. Serta didapatkan juga hasil nilai rata-rata konduktivitas kulit yang sangat rendah pada lansia penderita luka tekan dengan grade 4 yaitu 0,3 ?S yang disebabkan adanya kerusakan pada sebagian saraf sensorik yang mengakibatkan terganggungnya persepsi sensorik dan menimbulkan nyerinya tidak terasa lagi.
Kata kunci : Nyeri, luka tekan, electrodermal activity,konduktivitas kulit.