CV.Surya pelangi merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang konveksi
yang memproduksi pakaian jadi untuk keperluan pribadi, sekolah, kantor, dan lain
lain. CV.Surya dalam pengerjaan pesanan konsumen menerapkan sistem make to
order, make to order merupakan sistem order yang membuat pelanggan
menyeediakan speksifikasi dan desain produk dari desain tersebut perusahaan
menyediakan bahan, pembuatan bahan, dan mengirimkan kepada
pelanggan(Sukaria, 2009). CV. Surya Pelangi menerapkan sistem aliran flowshop
di lantai produksinya. Aliran flowshop merupakan proses memproduksi suatu
produk dengan urutan proses yang sama dimulai dari bahan sampai barang jadi.
Aliran flowshop yang digunakan yaitu pure flowshop, pure flowshop merupakan
flow shop semua tugas akan mengalir pada jalur produksi yang sama. Penjadwalan
awal yang dilakukan oleh perusahan ialah FCFS (first come first served), metode
tersebut dikonfirmasi melalui wawancara dan observasi lapangan. Penjadwalan
awal terdapat keterlambatan pada produk lacost 24 s dan lacost 20 s. Keterlambatan
produk lacost 24s sebesar 25 jam dan lacost 20s sebesar 11 jam dan rata-rata
keterlambatan sebesar 9 jam. Penelitian ini bertujuan untuk memimasi
keterlambatan untuk itu penjadwalan usulan yaitu penjadwalan batch metode
algoritma dispatching rule. Langkah pertama yaitu pengumpulan data berupa data
order, data waktu proses, data mesin, due date setiap order. Pengumpulan data
dilakukan dengan observasi lapangan dan wawancara kepada manager CV.Surya
Pelangi. Langkah kedua pengolahan data berupa mengurutkan order berdasarkan
EDD jika pesanan dengan duedate sama dikerjakan berdasarkan SPT. Perhitungan
waktu baku, memecah order menjadi batch, urutkan batch terbesar, mengapliaksi
metode dispatching rule, menghitung performansi keterlambatan. langkah ketiga
analisis dan langkah terakhir kesimpulan dan saran. Hasil penelitian yang sudah
dilakukan didapatkan rata-rata keterlambatan sebesar 0 jam.
Kata Kunci: Penjadwalan Batch, Flow Shop, Tardiness, SPT, ED