Perkembangan teknologi saat ini dinilai sangat cepat. Hal ini membuat banyak perubahan-perubahan yang terjadi dalam beberapa askpek kehidupan. Begitu juga dengan koperasi yang diharuskan untuk beradaptasi dan transformasi dengan kebiasaan lingkungan yang baru dan dinamis. Digitalisasi perlu dilakukan agar lebih mudah beradaptasi dengan kebiasaan lingkungan baru. Digitalisasi membantu setiap aktivitas menjadi semakin efektif, efisien dan aman. Namun, hingga saat ini masih sedikit koperasi yang sudah bertransformasi mengunakan sistem digital. Proses transformasi dilakukan secara bertahap agar dapat memahami setiap sudut perubahan aktivitas dengan baik. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apa saja sistem yang dijadikan sebagai prioritas kebutuhan untuk dimunculkan sebagai langkah awal transformasi koperasi konvensional menjadi koperasi digital. Metode penelitian menggunakan analisis kuantitatif metode kano dengan memberikan beberapa pertanyaan mengenai sistem yang memungkinkan dibutuhkan dan disebarkan kepada 40 responden yang berisi pengurus dan anggota koperasi dari 3 koperasi berbeda. Hasil penelitian menunjukan tingkat prioritas sistem yang dibutuhkan dari 18 fitur yang diberikan dan yang paling awal dibutuhkan adalah otomasi laporan transaksi dan yang paling akhir adalah alur persetujuan pinjaman. Penelitian dilakukan di 3 koperasi berbeda di daerah kota bandung. Penelitian ini digunakan sebagai referensi untuk menemukan fitur yang sesuai dan menyelaraskan antara sistem aplikasi dan perilaku pengguna.