Risiko merupakan kondisi ketidakpastian yang mengakibatkan kerugian atas terjadinya suatu peristiwa yang tidak diharapkan. Pengungkapan risiko berguna sebagai antisipasi yang dapat meminimalkan sebuah risiko berupa pemberian informasi sehingga investor maupun manajamen dapat mengetahui peluang maupun ancaman dikemudian hari. Informasi tersebut memiliki peran untuk menunjukan sejauh mana praktik good corporate governance dilakukan dan seberapa besar pengaruh informasi tersebut terhadap keputusan investor. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh good corporate governance yang terdiri dari ukuran dewan komisaris, proporsi dewan komisaris independen, komite audit, dan struktur kepemilikan institusional terhadap pengungkapan manajemen risiko perusahaan baik secara parsial maupun secara simultan. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2016-2020. Teknik penggunaan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah metode purposive sampling. Sampel yang memenuhi kriteria dalam penelitian ini sebanyak 5 perusahaan dengan periode penelitian selama 5 periode sehingga memperoleh 25 data sampel penelitian. Metode pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif berupa analisis statistik deskriptif, analisis regresi data panel, uji asumsi klasik (uji multikolinearitas dan uji heteroskedastisitas) serta pengujian hipotesis menggunakan uji koefisien determinasi, uji t statistik, dan uji F statistik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan ukuran dewan komisaris, proporsi dewan komisaris independen, komite audit, dan struktur kepemilikan institusional berpengaruh terhadap pengungkapan manajemen risiko. Sedangkan secara parsial, tidak ada variabel independen yang berpengaruh terhadap pengungkapan manajemen risiko. Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti selanjutnya diharapkan menggunakan objek, periode, dan variabel yang berbeda seperti kualitas auditor eksternal, kepemilikan manajerial, kompetisi, dan ukuran perusahaan. Bagi perusahaan diharapkan tetap menerapkan pengungkapan manajemen risiko. Kata Kunci: pengungkapan manajemen risiko, ukuran dewan komisaris, proporsi dewan komisaris independen, komite audit, struktur kepemilikan institusional.