Tujuan dari penelitian ini adalah menguji penggunaan kontrak opsi dengan model Black Scholes dan GARCH pada Indeks Kompas100 dengan strategi Long Straddle saat kondisi krisis dan non-krisis. Data yang digunakan untuk periode observasi adalah harga penutupan Indeks Kompas100 dari tahun 2008-2021. Periode pengujian untuk 1 bulan menggunakan data dari Februari 2008 hingga Desember 2021 dan untuk 3 bulan menggunakan data dari April 2008 hingga Desember 2021. Hasil penelitian dilihat dengan membandingkan nilai average mean square error (AMSE) dari kedua model dengan penerapan strategi Long Straddle, semakin kecil nilai persentasenya, maka model semakin baik. Pada tahun krisis model GARCH lebih baik daripada model Black Scholes dalam periode 1 bulan jatuh tempo, dengan tingkat kesalahan pada opsi call yaitu 2,5539 persen, sedangkan model Black Scholes lebih baik pada opsi put dengan tingkat kesalahan 1,9725 persen. Dalam periode 3 bulan jatuh tempo, model GARCH lebih baik dengan tingkat kesalahan masing-masing pada opsi call dan put sebesar 10,3882 persen dan 7,4282 persen. Pada tahun non krisis model GARCH lebih baik daripada model Black Scholes dalam periode 1 bulan jatuh tempo, dengan tingkat kesalahan 0,2689 persen, sedangkan model Black Scholes lebih baik pada opsi put dengan tingkat kesalahan 0,2943 persen. Dalam periode 3 bulan jatuh tempo, model Black Scholes lebih baik dengan tingkat kesalahan masing-masing pada opsi call dan put sebesat 0,8821 dan 1,0337 persen. Kata-kata Kunci: Option, Black Scholes, GARCH, AMSE, Long Straddle