Salah satu kebangkitan perekonomian Syariah di Indonesia ditandai dengan diluncurkannya Jakarta Islamic Index (JII) pada 3 Juli 2000. Dampak krisis 2008 dan 2020 membuat JII berfluktuasi cukup tinggi. Lindung nilai sangat diperlukan untuk melindungi aset dari penurunan yang tajam. Salah satu strategi lindung nilai adalah dengan menggunakan kontrak opsi dengan strategi Collar. Tujuan dari penelitian ini adalah adalah untuk menguji implementasi kontrak opsi menggunakan model Black Scholes dan model GARCH pada JII dengan menggunakan strategi Collar. Data yang digunakan adalah data harga penutupan JII dari tahun 2000 hingga 2020. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa opsi dengan strategi Collar memberikan keuntungan pada kondisi krisis dibandingkan tanpa opsi. Pada kondisi krisis opsi dengan metode GARCH dan strategi Collar tipe Xp = 95%So, Xc = 110% So memberikan keuntungan rata-rata lebih tinggi sebesar 3.07% pada opsi satu bulan dan 7.01% pada opsi tiga bulan bila dibandingkan dengan tanpa menggunakan opsi dengan strategi Collar. Pada kondisi non krisis opsi dengan metode GARCH dan strategi Collar tipe Xp = 95%So, Xc = 110% So memberikan keuntungan rata-rata lebih tinggi sebesar 0.16% dibandingkan tanpa menggunakan opsi pada maturity satu bulan sedangkan pada maturity tiga bulan memberikan keuntungan rata-rata lebih rendah sebesar 1.45%. Strategi Collar memberikan volatility yang kecil bila dibandingkan dengan yang tanpa strategi Collar. Tanpa strategi Collar, volatility JII mencapai 103%, pada strategi Collar dengan tipe Xp = 95%So, Xc =105% So menghasilkan volatility maksmium sebesar 12.71%, tipe Xp = 95%So, Xc = 107.5% So menghasilkan volatility sebesar 15.18% dan tipe Xp = 95%So, Xc = 110% So menghasilkan volatility sebesar 17.14%. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa Model GARCH lebih baik daripada Black Scoles berdasarkan nilai AMSE yang diperoleh pada kondisi krisis dengan maturity satu dan tiga bulan serta pada kondisi non krisis dengan maturity satu bulan. Sedangkan model Black Scholes memberikan hasil yang lebih baik pada kondisi non krisis dengan maturity tiga bulan.