Kecurangan laporan keuangan dapat dilakukan oleh para manajer atau pejabat eksekutif suatu perusahaan untuk menutupi kondisi keuangan sebenarnya dengan melakukan rekayasa dalam penyajian laporan keuangan untuk memperoleh keuntungan. Fraud pentagon memliki 5 indikator yaitu tekanan, kesempatan, rasionalisasi, kemampuan, dan arogansi. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 108 perusahaan. Populasi yang diambil dari penelitain ini merupakan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2016-2019. Pengujian pada penelitian ini menggunakan metode artificial Neural network (ANN) dengan menggunakan perangkat lunak SPSS 25. Hasil dari pendeteksi kecurangan laporan keuangan dengan menggunakan ANN mencapai angka sebesar 72,1%. Faktor dari tekanan yang diproksikan dengan financial stability (SALTA), faktor kesempatan dengan nature of industry (RECEIVABLE), faktor rasionalisasi dengan gross profit to asset (GPA), net profit to margin (NPM), return on asset (ROA), serta faktor arogansi dengan kompensasi berpengaruh terhadap kecurangan laporan keuangan pada perusahaan manufaktur tahun 2016-2019 Kata kunci : artificial neural network, arogansi, fraud pentagon, kecurangan laporan keuangan, kemampuan, kesempatan, rasionalisasi, tekanan