Laporan keuangan yang sehat merupakan tujuan utama yang ingin dicapai oleh perusahaan, oleh karena itu para manajer akan melakukan segala cara untuk mencapai tujuan tersebut. Hal itu dapat memicu terjadinya kecurangan laporan keuangan dengan tujuan untuk menunjukkan laporan keuangan yang sehat bagi penggunanya. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 102 perusahaan. Populasi dalam penelitian ini merupakan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2016-2019. Pengujian dilakukan dengan metode artificial neural network (ANN) dengan menggunakan aplikasi SPSS 25. Hasil prediksi menggunakan ANN mencapai tingkat akurasi sebesar 73,1%. Faktor tekanan yang diproksikan dengan financial stability (SALTA), faktor kesempatan yang diproksikan dengan nature of industry (RECEIVABLE), inventory to sales ratio (INVSL) serta gross profit to total asset (GPA) dan faktor rasionalisasi yang diproksikan dengan firm liquidity (WCTA) berpengaruh signifikan terhadap kecurangan laporan keuangan.