Orang-orang yang tinggal diperkotaan biasanya memiliki kendala ruang yang tidak cukup luas dan juga waktu yang terbatas untuk bercocok tanam atau membuat lahan perkebunan sendiri. Lahan bercocok tanam diperkotaan pada umumnya terbatas dan sumber daya pendukungnya juga terbatas. Urban farming adalah konsep memindahkan pertanian konvensional ke pertanian perkotaan, yang berbeda ada pada pelaku dan media tanamnya. Pada proyek akhir ini dirancang suatu sistem Smart indoor farming dengan melakukan monitoring pada tanaman hidroponik menggunakan sensor suhu DS18B20, LDR, TDS dan pH Meter. Memakai mikrokontroler untuk di sisi transmitter dan receiver memerlukan lampu LED dan Photodioda sebagai media komunikasi cahaya tampak. Output yang dikeluarkan yaitu water pump, LCD, dan data logger. Hasil dari pengujian Smart indoor farming menggunakan teknologi VLC berhasil diimplementasikan dengan jarak maksimum 30 cm untuk sistem hidroponik DFT dengan ukuran 40 x 30 x 15 cm. Dari hasil pengujian Visible light communication berdasarkan sudut penerimaan TSL250R dan jarak ditunjukkan bahwa sampai jarak 30 cm, data dapat diterima dengan baik pada sudut 0? sampai sudut 90?. Sedangkan pada jarak 40 cm data dapat diterima pada sudut 0? sampai 50?. Teknologi Visible Light Communication berhasil diimplementasikan untuk pemantauan sistem Smart Indoor Farming secara lokal. Dengan demikian pertumbuhan tanaman pada sistem hidroponik DFT dapat dikelola secara otomatis dengan mengurangi campur tangan manusia.