Kegiatan pembelajaran pada anak autis di SLB Autisme Pelita Hafizh Kota Bandung terkadang melibatkan orang tua, namun kebanyakan orang tua berperan di luar bidang akademik. Orang tua paling banyak berperan dalam pola komunikasi interpersonal dengan anak penyandang autism. Melalui peran mereka dalam komunikasi, proses pembelajaran anak autism dapat terpengaruhi dengan baik dan menjadi lebih efektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola komunikasi interpersonal orang tua dengan anak penyandang autism di masa pandemi pada SLB Autisme Pelita Hafidzh Kota Bandung. Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian pendekatan kualitatif dengan menggunakan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian peneliti, dari 5 orang tua yang diteliti terdapat jelas perbedaan dalam menerapkan pola komunikasi pada anak mereka. Mulai dari sikap menerima dari orang tua akan menerima memiliki anak penyandang autisme mempengaruhi seperti apa pola yang mereka gunakan.Namun, pola komunikasi yang diterapkan oleh para informan kepada anak-anak mereka berlagsung secara demokratis, dimana mereka menciptakan pola komunikasi yang membuat anak penyandang autisme merasa nyaman sehingga munculnya rasa percaya dan terbuka yang mendorong anak penyandang autisme mampu berkomunikasi dengan orang tua. Meskipun komunikasi interpersonal yang terjadi antara informan dengan anak penyandang autisme berbeda dengan komunikasi interpersonal pada umumnya, namun adanya penerapan pola komunikasi yang baik dan benar menjadi pembuka kemudahan komunikasi diantara keduanya sehingga dapat memahami pesan satu sama lain. Pola komunikasi yang baik dan diterapkan dapat menimbulkan rasa empati pada informan membuat informan lebih mampu menyesuaikan bagaimana komunikasi yang tepat dengan anak penyandang autisme. Kata Kunci : Anak autis, orang tua, pola komunikasi, komunikasi interpersonal, otoriter, permisif, demokratis