Apparel merupakan sebutan yang sering digunakan untuk menjelaskan segala sesuatu yang berkaitan dengan pakaian atau fashion. Kemajuan industri fashion saat ini telah mengalami perkembangan bisnis yang sangat pesat di berbagai negara. Dengan persaingan bisnis yang semakin ketat antara H&M dan Uniqlo, perusahaan harus mampu menafsirkan sesuai dengan apa yang telah dibaca,
didengar, dipelajari, dan dirasa oleh para konsumen. H&M maupun Uniqlo harus mampu untuk mempertahankan ekuitas mereknya dengan mempelajari dimensi brand equity agar konsumen merasakan kepuasan tersendiri terhadap produk dari setiap merk, sehingga brand equity memiliki pengaruh terhadap keputusan pembeli dan dapat mempengaruhi penjualan. Dalam penelitian ini bertujuan untuk melakukan perbandingan brand equity dari dua perusahaan top global brand yaitu H&M dan Uniqlo pada masyarakat di Indonesia melalui empat dimensi brand equity yaitu kesadaran brand, kualitas
brand, asosiasi brand, dan kesetiaan brand. Pengumpulan data akan dilakukan melalui kuesioner yang disebarkan kepada 400 responden yang menggunakan apparel H&M dan Uniqlo di Indonesia. Penelitian ini menggunakan analisis komparatif untuk menjelaskan masing - masing brand equity H&M dan Uniqlo, serta analisis deskriptif untuk menjawab bagaimana brand equity H&M dan Uniqlo dan teknik analisis yang digunakan adalah uji beda Mann Whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan brand equity pada kedua merek. Uniqlo mengungguli H&M pada seluruh dimensi brand equity. Perbedaan yang signifikan pada merek H&M dan Uniqlo terdapat pada dimensi brand association. Dapat diartikan bahwa Uniqlo memiliki inovasi desain yang tinggi dan di produksi oleh
perusahaan yang memiliki kredibilitas tinggi sehingga sangat mengerti kebutuhan masyarakat dalam urusan berpakaian.