Dalam proses setiap tahapan kehidupan manusia, masing-masing memiliki tuntutan dan tekanan yang berbeda, ada yang merasa antusias dan sebagian merasa cemas, khawatir serta kebingungan saat melewati tahap ini. Perasaan khawatir tersebut dikenal dengan istilah Quarter Life Crisis. Quarter Life Crisis adalah hadirnya perasaan khawatir terhadap ketidakpastian dalam kehidupan yang akan dijalani yang terjadi sekitar usia 20 tahun-an. Saat mengalami fase Quarter Life Crisis ini, jika dibiarkan maka individu akan terjebak dalam kekhawatiran dan kecemasan yang akan menghambat perkembangan individu dalam menjalani kehidupan. Berdasarkan fenomena tersebut, peneliti merasa tertarik dengan bagaimana fase Quarter Life Crisis terepresentasikan dalam Film Animasi Soul. Penelitian ini menggunakan analisis semiotika John Fiske yang terbagi menjadi tiga level yaitu, level realitas, level representasi, dan level ideologi. Peneliti mendapatkan hasil bagaimana penyebab, tanda-tanda, dan cara mengahadapi fase Quarter Life Crisis digambarkan melalui kode gestur, kode ekspresi, kode perilaku, dan kode ucapan pada level realitas dengan menunjukan kekhawatiran dan kecemasan yang dirasakan oleh individu. Lalu pada level representasi, kode kamera, kode cahaya, kode karakter, dan kode musik dapat menguatkan detail mengenai makna Quarter Life Crisis yang terdapat pada tokoh Joe Gardner dan Twentytwo dalam film Soul. Serta ideologi liberalisme yang memberikan kebebasan untuk menjalani kehidupan bagi semua individu.
Kata Kunci: Quarter Life Crisis, Representasi, Semiotika, Film