YouTube sering digunakan di berbagai Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS) sebagai bagian dari branding kepada calon mahasiswa. Pada dasarnya YouTube memfasilitasi penggunanya untuk berinteraksi dengan memberikan like atau dislike, menambah viewer terhadap suatu video, dan menanggapi video melalui halaman komentar yang dapat dianalisis umpan balik dari masyarakat untuk branding. Dalam melakukan branding, banyak alumni maupun mahasiswa membahas seputar Telkom University sebagai Perguruan Tinggi Swasta (PTS) terbaik dalam sebuah konten yang diunggah di YouTube. Hal ini dapat memicu masyarakat untuk memberikan komentar positif, negatif, atau netral terhadap Telkom University. Dalam penelitian ini, analisis sentimen berfokus pada konteks keilmuan branding untuk mengetahui perspektif dan opini dari masyarakat yang dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi bagi instansi perguruan tinggi untuk meningkatkan reputasi. Dataset yang digunakan diambil dari opini pengguna di YouTube terkait konten yang membahas slogan branding Telkom University dengan menggunakan ekstraksi fitur Term Frequency–Inverse Document Frequency (TF-IDF) dan Naïve Bayes sebagai klasifikasi. Hasil akhir dari penelitian ini menunjukkan bahwa perbandingan rasio 90:10 yang dilakukan normalization kemudian dikombinasikan dengan token unigram-bigram dan Naïve Bayes dengan alpha 0.6 menghasilkan performansi terbaik, dengan rata-rata akurasi sebesar 85.27%, precision sebesar 91.41%, recall sebesar 62.45%, dan F1-Score sebesar 64.78%