Disiplin yang baik mencerminkan sejauh mana rasa tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang dibebankan kepadanya. Maka dari itu, masalah mengenai hal kedisiplinan kerja sangat penting dalam segala kegiatan yang dilakukan oleh pegawai.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor apa saja yang paling dominan mempengaruhi disiplin kerja pegawai PT Pos Indonesia (Kantor Pos Solo). Penelitian ini menganalisis delapan faktor disiplin kerja yaitu faktor tujuan dan kemampuan, faktor keteladanan pemimpin, faktor ketegasan pemimpin, faktor balas jasa, faktor keadilan, faktor pengawasan melekat (waskat), faktor sanksi atau hukuman, dan faktor hubungan kemanusiaan. Keterlibatan peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai perencana, pengumpul data, penganalisis, dan pencetus penelitian serta peneliti juga secara langsung dan aktif dengan informan dan sumber data di lapangan (pengamat penuh).
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif. Responden dalam penelitian ini berjumlah 142 responden dari karyawan PT Pos Indonesia (Kantor Pos Solo). Teknik analisis data yang digunakan adalah menggunakan analisis faktor dengan metode Principal Component Analysis (PCA) dengan bantuan software SPSS versi 25.0 for windows.
Berdasarkan hasil penelitian, kondisi penerapan disiplin kerja pegawai di PT Pos Indonesia (Kantor Pos Solo) menunjukkan penilaian yang cenderung baik. Hal ini dibuktikan dengan adanya hasil data kuesioner yang cukup tinggi sebesar 85.8% yang mana terdapat dua komponen baru yang membentuk faktor disiplin kerja pada Kantor Pos Solo. Komponen satu diberi label nama Peran Pimpinan dengan nilai variance 59.4%. Komponen dua diberi label nama Kesejahteraan Individu dengan nilai variance sebesar 10.3% . Dapat diartikan bahwa faktor yang dominan mempengaruhi disiplin kerja pegawai Kantor Pos Solo ialah faktor yang berada dalam komponen satu “Peran Pimpinan” dengan variance sebesar 59.4% yang terdiri dari faktor tujuan dan kemampuan dan faktor ketegasan pemimpin.
Kantor Pos Solo sebaiknya mampu menyelaraskan tujuan dan kemampuan yang dimiliki oleh pegawai dan yang ingin dicapai oleh perusahaan, dengan menyesuaikan beban kerja yang diberikan kepada pegawai dengan kemampuan yang pegawai miliki akan menyebabkan peningkatan kedisiplinan pegawai karena pegawai lebih merasa mampu dan berkapabilitas dalam menyelesaikan tugas yang diberikan dan mencapai tujuan yang diinginkan perusahaan. Selain itu, pemimpin perusahaan juga harus bersikap lebih tegas dan berani dalam menindak pegawainya dengan memberikan hukuman apabila ada pegawai yang melakukan tindak indisipliner apapun bentuknya tanpa terkecuali, pegawai yang memiliki pemimpin yang tegas dalam menindak akan mengurangi terjadinya tindak indisipliner yang dilakukan karena pegawai merasa segan dan takut terhadap sanksi yang akan diberikan oleh pemimpin jika melakukan pelanggaran.
Kata Kunci: analisis faktor, disiplin kerja, PCA