Sektor perbankan mempunyai peran yang sangat penting dalam meningkatkan perekonomian suatu negara terutama dalam perpindahan modal antara negara satu dengan yang lainnya. Dalam perkembangannya, kinerja bank BUMN dan bank swasta asing sudah dapat dikatakan baik di masa pandemi COVID-19. Namun terlepas dari kondisi tersebut kinerja bank harus tetap terjaga dengan baik, hal ini terkait dengan bank sebagai lembaga intermediasi keuangan juga rentan terhadap risiko keuangan. Oleh karena itu perlu adanya penilaian kesehatan bank sebagai upaya dalam pengendalaian risiko tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi tingkat kesehatan bank dan mengetahui apakah terdapat perbedaan untuk tingkat kesehatan pada bank BUMN dan bank swasta asing dilihat dari rasio Risk Profile (NPL dan LDR), Earning (BOPO, NIM, dan ROA), dan Capital (CAR) pada masa pandemi COVID-19 selama periode Maret 2020 sampai September 2021. Objek penelitian yang diteliti berjumlah 12 bank yang terdiri dari 4 bank BUMN dan 8 bank swasta asing. Variabel yang digunakan pada penelitian adalah Non-Performing Loan (NPL), Loan Deposit Ratio (LDR), Return on Asset (ROA), Net Interest Margin (NIM), Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), Capital Adequency Ratio (CAR) dan analisis hipotesis menggunakan metode statistic non-parametric (Uji Mann-Whitney).
Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat kesehatan Bank BUMN lebih tinggi untuk rasio LDR dan tingkat kesehatan Bank Swasta Asing lebih tinggi untuk rasio NPL, ROA, NIM, BOPO, dan CAR. Dan hasil pengujian hipotesis menunjukan adanya perbedaan tingkat kesehatan untuk rasio NPL dan CAR, sedangkan tidak terdapat perbedaan tingkat kesehatan untuk rasio LDR, ROA, NIM dan BOPO antara bank BUMN dan swasta asing pada periode Maret 2020-September 2021.
Kata kunci: Bank BUMN, bank swasta asing, tingkat kesehatan bank, uji Mann-Whitney.