Tingkat kesehatan bank adalah tanggung jawab secara keseluruhan bagi manajemen bank. Pengukuran pada tingkat kesehatan bank ini menjadi suatu hal krusial yang harus diperhitungkan oleh bank dikarenakan tingkat kesehatan bank termasuk salah satu ukuran yang dapat mencerminkan kinerja bank tersebut. Maka dari itu, bank dituntut untuk dapat mencapai dan mempertahankan tingkat kinerjanya secara optimal agar dapat melaksanakan fungsi-fungsinya dengan baik untuk dapat bertahan apabila menghadapi krisis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat kesehatan Bank Umum Swasta Nasional Devisa sebelum dan selama Pandemi Covid-19 dari aspek Risk Profile, Good Corporate Governance (GCG), Earnings, and Capital (RGEC). Dalam penelitian ini penilaian pada faktor Risk Profile terdiri dari risiko kredit diproksikan dengan rasio NPL dan risiko likuiditas dihitung dengan rasio LDR, faktor Good Corporate Governance (GCG) diukur dengan penilaian self assessment bank, faktor Earnings diproksikan dengan rasio ROA dan NIM, serta faktor Capital dihitung dengan rasio CAR. Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian komparatif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling menghasilkan jumlah sampel sebanyak 13 bank. Teknik analisis data yang digunakan yaitu Statistik Deskriptif, Uji Normalitas, Uji Paired Sample T-test dan Uji Wilcoxon. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa tingkat kesehatan Bank Umum Swasta Nasional Devisa sebelum dan selama pandemi Covid-19 berada pada kriteria Sangat Sehat. Ini ditunjukan dari adanya perbedaan dari rasio LDR, ROA, NIM dan CAR sebelum dan selama pandemi Covid-19 serta tidak terdapat perbedaan dari rasio NPL dan GCG sebelum dan selama pandemi Covid-19.