Tingginya jumlah kelompok usia produktif tidak diimbangi dengan kesadaran masyarakat akan perencanaan keuangan mereka, termasuk perencanaan tabungan. Menabung memiliki peran penting sebagai sarana yang dapat memberi individu rasa aman dan membantu mereka mengatasi masalah yang tidak diinginkan. Faktanya, tidak banyak masyarakat yang memiliki tabungan untuk mencukupi kebutuhan hidupnya lebih dari enam bulan. Sebagian besar masyarakat bahkan belum melakukan perencanaan keuangan di usianya yang sudah memasuki usia dewasa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh literasi keuangan, toleransi risiko keuangan, dan karakteristik demografi terhadap perilaku menabung secara teratur. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan populasi usia produktif di Kota Bandung. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling dan didapatkan sampel sebanyak 385 orang. Data yang didapatkan dari hasil survei online kemudian diolah menggunakan teknik analisis data regresi logistik ordinal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa literasi keuangan dan karakteristik demografi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perilaku menabung. Sementara toleransi risiko keuangan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perilaku menabung.