Visible Light Communication merupakan sistem komunikasi yang menggunak- an cahaya tampak sebagai media transmisinya untuk mengirimkan sinyal informasi dari transmitter menggunakan sumber cahaya LED. VLC memiliki beberapa ke- unggulan jika dibandingkan dengan pengguna frekuensi radio. Untuk membuktikan hal tersebut, maka dalam tugas akhir ini dilakukan simulasi dan analisis mengenai diimplementasikan Indoor NOMA VLC dengan strategi alokasi daya.
Pada tugas akhir ini dilakukan analisis melalui simulasi google colab dengan ba- hasa pemrograman phyton. Analisis yang dilakukan adalah pengukuran performan- si sistem. Nilai performansi (?) GRPA dan SPA, SNR, kapasitas kanal, q-factor, BER, fairness, dan sumrate. Simulasi sistem dilakukan diruangan tertutup dengan dimensi ruangan 7x7x3 m3.
Berdasarkan hasil simulasi dan analisis sistem indoor NOMA VLC menunjukk- an pengaruh signifikan jarak setiap pengguna dalam menghasilkan nilai performan- si sistem. Secara umum metode GRPA dapat dikatakan lebih stabil dibandingkan SPA berdasarkan nilai SNR mencapai 16.297 dan nilai perolehan fairness 97.234 - 100 % dalam sistem. Tetapi, dalam optimasi nilai BER dapat dilakukan dengan subtitusi nilai ? SPA sehingga menghasilkan nilai BER 10—3 sampai 10—6 dengan memperhatikan = 1.
Kata Kunci : BER, GRPA, indoor, Non-Orthogonal Multiple Access (NOMA), SPA, Visible Light Communication (VLC).