Video Conference menjadi aktivitas yang digemari masyarakat saat ini seiring dengan berkembangnya teknologi. Dengan meningkatnya trafik pengguna, maka tidak jarang layanan tersebut mengalami downtime. Untuk menghindari hal tersebut, maka dibangun sebuah infrastruktur yang dapat menggandakan diri sendiri sehingga downtime dapat dihindari.
Infrastruktur tersebut dibangun menggunakan sebuah container orchestration tool bernama Kubernetes. Kubernetes akan menjalankan service di dalam virtual machine bernama node. Di dalam node, terdapat komponen terkecil Kubernetes yaitu pod. Komponen tersebut dapat menjalankan service secara bersamaan. Kubernetes Cluster dijalankan diatas DigitalOcean dan Linode yang berfungsi sebagai Cloud Service.
Tugas akhir ini membahas perancangan sebuah cluster Kubernetes yang didalamnya terdapat dua buah Data Center yang berasal dari dua negara berbeda. Data Center dapat menampung beberapa node Kubernetes dimana tiap node menampung satu buah pod yang dapat menjalankan satu aplikasi melalui perantara service. Node yang ada dalam satu Data Center dapat mereplikasi pod dan mengatur ukurannya secara otomatis (Auto scalable). Hal inilah yang dapat meningkatkan High Availability infrastruktur tersebut dan menghindari terjadinya downtime.
Service yang akan diimplementasikan adalah WebRTC. Service inilah yang akan diamati menggunakan pengujian beberapa parameter. Parameter yang akan diamati adalah QoS (Jitter, Throughput, Delay, Packet loss) dan error rate.
Kata kunci: Kubernetes, Cluster, High Availability, Data Center.