Kasus kriminalitas di Indonesia terutama pencurian dengan kekerasan 0,62- 14,23 persen dan pencurian tanpa kekerasan berada di rentang 11,42-73,76 persen. Hal ini dipicu dengan perekonomian yang menurun akibat wabah Covid-19. Dari data tersebut bahwa pencurian tanpa kekerasan merupakan presentase yang tinggi, hal ini disebabkan karena pintu rumah masih menggunakan kunci pintu manual yang bisa dengan mudah untuk dibuka. Oleh karena itu dibutuhkan smart door lock agar aman dan terjaga. Pada proyek akhir ini dibuat pengembangan smart door lock berbasis internet of things dengan sensor microwave proximity dengan mempunyai kelebihan mempunyai pembacaan sensor dengan jangkauan yang luas dan berkolaborasi dengan PIR sensor serta dilengkapi keypad dan RFID sebagai akses untuk memasuki ruangan. Hasil dari pengembangan smart door lock berbasis internet of things dengan sensor microwave proximity mengenai pengujian pembacaan sensor RCWL-0516 dinyatakan berhasil dengan mendeteksi keberadaan objek pada jarak 50cm-650cm, jika lebih dari 650cm maka sensor tidak dapat mendeteksi keberadaan objek. Pada pengujian pembacaan sensor PIR dinyatakan berhasil dengan mendeteksi keberadaan objek pada jarak 50cm-500cm, jika lebih dari 500cm maka sensor tidak dapat mendeteksi keberadaan objek. Pada pengujian pembacaan RFID dilakukan dengan RFID yang sudah terdaftar dan data RFID terbaca sehingga solenoid door lock akan terbuka, sedangkan pada RFID yang tidak terdaftar, data RFID tidak terbaca sehingga solenoid door lock tidak terbuka. Dari pengujian pembacaan RFID yang telah dilakukan dapat dinyatakan berhasil. Pada pengujian Delay dilakukan dari antares web ke alat dengan medapatkan rata-rata delay sebesar 1.51 detik.
Kata Kunci : mikrokontroler, internet of things, smart door lock.