Covid-19 merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus. Covid-19 juga membuat kegiatan sosial masyarakat menjadi terbatasi. Peningkatan jumlah kasus Covid-19 tersebar dalam jangka waktu yang singkat dan menyebabkan banyak negara yang terjangkit virus dan memilih untuk lockdown atau melarang dengan keras masyarakatnya untuk melakukan kegiatan apapun diluar rumah. Masyarakat dituntut beradaptasi dengan keadaan yang disebabkan dengan adanya pandemi ini. Dengan adanya lockdown yang mengakibatkan dengan permasalahan ekonomi pada setiap keluarga karena harus dirumahkan untuk membantu memutuskan penyebaran virus tersebut. Tujuan penelitan ini adalah untuk mendeskripsikan komunikasi keluarga dalam mempertahankan keharmonisan pada masa Covid-19 dengan metode penelitian kualitatif, paradigma konstruktivis dan pendekatan fenomenologi. Anggota keluarga yang dirumahkan adalah objek dalam penelitian kali ini. Komunikasi yang dilakukan secara langsung menyebabkan adanya hambatan serta masalah dalam keharmonisan keluarga seperti anak yang tidak patuh karena tidak mendengarkan perkataan orang tuanya sehingga komunikasi yang terjadi hanya satu arah. Pola asuh yang berbeda ternyata memiliki dampak pada keharmonisan keluarga serta menyebabkan perbedaan pertukaran kasih sayang yang dilakukan dalam keluarga. Penelitian ini memiliki membagi empat tematik, diantaranya adalah Bentuk Hubungan Kasih Sayang Melalui Fisik dan Ucapan, Intensitas Pertukaran Kasih Sayang, Keharmonisan Keluarga, dan Konflik Internal Keluarga.