Stagnasi usaha dan tidak berkembangnya usaha dikeluhkan oleh beberapa UMKM produsen sepatu di Cibaduyut. Untuk mengatasi stagnasi, strategi pemberian nilai kompetitif dapat dilakukan dengan melakukan kegiatan inovasi. Inovasi adalah proses sulit yang melibatkan risiko bahwa produk, layanan, dan teknologi baru gagal dalam mendapatkan kesuksesan komersial.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis sembilan faktor yang dapat menghambat kapasitas inovasi UMKM pada produsen sepatu di Cibaduyut.
Metode penelitian menggunakan metode kualitatif deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara dengan 4 narasumber, yaitu Ketua Forum Kampung Sepatu Cibaduyut dan para pemilik UMKM produksi sepatu.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari keempat ketiga narasumber lack of skilled personnel, lack of cooperation dan, lack of finance dan size of enterprise menjadi empat faktor yang paling menghambat dalam inovasi bagi para UMKM produsen sepatu di Cibaduyut. Sedangkan berdasarkan temuan, high cost of innovation bukan merupakan hambatan bagi para UMKM.
Saran bagi praktisi untuk dapat bermitra dengan pemerintah, asosiasi dan lembaga swasta lainnya, meningkatkan keterlibatan pada inovasi teknologi dan mengorganisir R&D dengan staff dan melakukan perluasan inovasi teknologi. Saran bagi akademis untuk dapat membandingkan hambatan inovasi dari berbagai sector atau mengkaji dampak teknologi informasi terhadap inovasi UMKM.