Perkembangan teknologi dan IT saat ini sudah sangat pesat, salah satunya adalah dengan adanya penggunaan website sebagai penunjang berbagai aktivitas manusia yang awalnya bersifat manual menjadi terotomatisasi dengan sistem, selain itu dengan website segala informasi dapat diakses tanpa adanya batasan tempat dan waktu. Berdasarkan kemudahan tersebut hampir seluruh perusahaan, industri, pemerintahan, hingga institusi pendidikan memiliki website untuk menunjang proses bisnis beserta aktivitas yang ada didalamnya. Fakultas Rekayasa Industri (FRI) sebagai fakultas yang mengedepankan teknologi juga memanfaatkan teknologi website agar kegiatan dan proses administratif menjadi lebih terorganisir, efektif, dan efisien. Salah satu kegiatan administratif di Fakultas Rekayasa Industri (FRI) yang memanfaatkan teknologi website adalah proses rekruitasi asisten praktikum dan laboratorium Fakultas Rekayasa Industri (FRI). Namun dari semua kemudahan dan dampak positif dari adanya teknologi website, terdapat juga ancaman terhadap keamanan website itu sendiri. Oleh karena itu, untuk mengamankan website diperlukan metode vulnerability assessment untuk mengetahui celah kerentanan yang ada agar dapat diperbaiki sebelum terjadi penyerangan atau eksploitasi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Dalam penelitian ini akan dilakukan vulnerability assessment menggunakan dua tools utama yaitu Nikto dan Nessus. Hasil yang didapat setelah proses vulnerability scan dan vulnerability assessment menujukkan jenis kerentanan dan tingkat risiko yang berbeda. Hasil tool Nikto menunjukkan 13 celah kerentanan pada sistem. Tool Nessus menunjukkan 136 celah kerentanan yang terdiri dari 6 level critical, 3 level high, 12 level medium, 8 level low, dan 107 level informational.
Kata Kunci: Vulnerability Assessment, Vulnerability Scan, Vulnerability Analysis, Nikto, Nessus.