Pembangunan jaringan 4G LTE di Indonesia masih belum merata, karena jaringan LTE masih terpusat pada daerah perkotaan terutama kota kota besar yang ada di provinsi Jawa Barat, sedangkan jaringan palapa ring telah rampung diselesaikan, tetapi masih terdapat daerah yang belum mendapatkan jaringan yang bagus di daerahnya sehingga diperlukan nya pembangunan jaringan backhaul sebagai media yang menghubungkan antara perangkat jaringan akses dengan jaringan core. Pada tugas akhir ini dilakukan perancangan jaringan dengan menentukan lokasi untuk backhaul eNodeB pada jaringan 4G LTE berdasarkan letak geografis dan memperhitungkan trafic user yang diperlukan untuk mengetahui dan menentukan link backhaul dengan menggunakan media transmisi serat optik, konfigurasi sistem jaringan eNodeB yang akan dirancang di Kecamatan Cikalong. Hasil simulasi pada link backhaul dengan menggunakan STM-4 untuk nilai terbaik, Q-factor 8,14, BER 7,51x10^-17, dan power received -20,32 dBm, untuk nilai terburuk Q-factor 10,2, BER 4,55x10^-25, power received -22,972 dBm, pada link backhaul menggunakan daya transmitter sebesar 1 dBm. Pada link akses dengan GPON disisi uplink untuk nilai terbaik Q-factor 36,51, BER 2,7x10^-292, dan power received -21,62 dBm, untuk nilai terburuk Q-factor 20,97, BER 5,08x10^-98, power received -24,98 dBm, pada link akses disisi uplink menggunakan daya transmitter sebesar 1.5 dBm. Pada link akses dengan GPON disisi downlink untuk Q-factor 37,41, BER 9,7x10^-307 , dan power received -20,72 dBm, untuk nilai terburuk Q-factor 27,65, BER 1,28x10^-168, power received - 22,93 dBm, pada link akses disisi downlink menggunakan daya transmitter sebesar 1,5 dBm.