Saat ini komunikasi serat optik sebagai media transmisi yang banyak dipakai dibandingkan dengan kabel elektrik, karena serat optik menawarkan suatu medium yang lebih menguntungkan seperti bandwidth yang besar dan kecepatan pengiriman yang tinggi untuk jarak jauh, serta tahan terhadap gangguan interferensi. Dense Wavelength Division Multiplexing (DWDM), merupakan sebuah teknologi transmisi yang menggunakan cahaya dengan panjang gelombang yang berbeda sebagai saluran informasi, sehingga semua panjang gelombang dapat ditransmisikan melalui serat optik setelah proses multiplexing.
Pada Tugas Akhir ini menganalisis degradasi sinyal akibat efek non-linearitas Four Wave Mixing (FWM) dengan mengubah-ubah bitrate. Selanjutnya dari parameter-parameter tersebut akan dilakukan simulasi serta uji performansi pada sistem jaringan DWDM dengan memasukan jarak link, spasi kanal, bitrate, dan daya pengiriman sinyal pada perangkat lunak. Pada penelitian ini menggunakan bitrate 10,12,15 Gbps dengan jumlah kanal sebanyak 4 kanal.
Berdasarkan hasil perancangan dan simulasi, menunjukan bahwa bitrate 10 Gbps, panjang serat optik 287,83 km, dan spasi kanal sebesar 1 nm, memiliki performansi terbaik dengan nilai Q-factor sebesar 6,61 dan BER sebesar 1,448 x 10-11, sedangkan untuk nilai performansi terburuk terdapat pada bitrate 15 Gbps panjangserat optik 74,04 km dan spasi kanal sebesar 0,8 nm dengan nilai Q-factor=2,81 dan BER=1,449 x 10-03. Efek non-linear FWM menjadi pengaruh besar terhadap menurunnya performansi DWDM selain parameter jarak dan bitrate.
Kata Kunci : Dense Wavelength Division Multiplexing, Four Wave Mixing, NonLinearitas, Bitrate.