Perumahan Japan Raya merupakan perumahan padat penduduk yang sedang dalam tahap perkembangan dan pembangunan, terletak di Jalan R.A Basuni, Kabupaten Mojokerto. Terbukti dengan adanya lima tahap atau wilayah pembagian dari perumahan tersebut. Perumahan Japan Raya Mojokerto merupakan konsep hunian yang membutuhkan layanan akses triple play yang cepat untuk mendukung kegiatan dan fasilitas yang disediakan. Sudah tersedia jaringan FTTH di perumahan tersebut tetapi konsep hunian ini membutuhkan akses internet yang lebih cepat.
Pada Tugas Akhir ini dilakukan perhitungan untuk parameter-parameter kelayakan dan performansi sistem perancangan FTTH yang diimplementasikan di Perumahan Griya Japan Raya Mojokerto. Perancangan link mulai dari Optical Line Terminal (OLT) menuju ke sisi pelanggan dengan melakukan survey jarak, menentukan jumlah komponen XG-PON seperti Optical Distribution Cabinet (ODC), Optical Distribution Point (ODP), Optical Network Terminal (ONT) serta perlengkapan lainnya. Peletakan setiap komponen tersebut menjadi perhatian dalam perancangan, selain itu juga memperhatikan jenis perangkat yang digunakan dalam perancangan jaringan sehingga dapat ditentukan jumlah perangkat-perangkat yang digunakan. Metode perancangan jaringan FTTH berteknologi XG-PON berdasarkan jumlah homepass dalam perumahan tersebut. Perancangan jaringan tersebut menggunakan perangkat lunak Google Earth. Parameter-parameter tersebut adalah Power Link Budget dan Rise Time Budget untuk kelayakan sistem. Nilai parameter yang dihitung secara manual tersebut akan dibandingkan dengan hasil perhitungan menggunakan OptiSystem. Selain itu, ada parameter lainnya yaitu Bit Error Rate (BER), Signal to Noise Ratio (SNR) dan Q-factor untuk performansi sistem. BER, SNR, dan Q-factor ini dapat dilihat dengan membuat simulasi perancangan jaringan FTTH pada OptiSystem.
Hasil dari penelitian tugas akhir ini adalah Power Link Budget didapatkan nilai redaman untuk konfigurasi Downstream pada jarak terjauh sebesar 24,44 dB dengan nilai Prx sebesar -26,44 dBm, sedangkan pada konfigurasi Upstream nilai redaman sebesar 25,645 dB dengan nilai Prx sebesar -26,645 dBm. Untuk Rise Time Budget konfigurasi Downstream nilai t-system sebesar 51,292 ps, sedangkan pada konfigurasi Upstream nilai t-system sebesar 50,733 ps. Nilai ini berada di bawah waktu batasan untuk pengkodean NRZ yang bernilai 70 ps, dberarti dapat disimpulkan bahwa sistem memenuhi Rise Time Budget. Berdasarkan hasil simulasi perancangan jaringan pada OptiSystem dengan melihat nilai BER, kualitas transmisi perancangan ini dikatakan baik. Nilai BER yang didapat sebesar 1,599x10-18 untuk Downstream terjauh dan 2,826x10-18 untuk Upstream terjauh. Nilai tersebut mencukupi standar BER ideal untuk transmisi serat optik yaitu 10-9 Setelah jaringan diimplementasikan biaya yang diperlukan sebesar Rp1.328.440.000,00 terbilang Satu Miliar Tiga Ratus Dua Puluh Delapan Juta Empat Ratus Empat Puluh Ribu Rupiah.
Kata Kunci : FTTH, XG-PON, Homepass, Link Power Budget, Rise Time Budget, Q-Factor, SNR, BER.