Kualitas harus dicapai di semua komponen proses untuk memenuhi kepuasan pelanggan. Kualitas produk yang baik diperoleh dari kesesuaian dengan spesifikasi yang di tetapkan. PT XYZ merupakan sebuah perusahaan manufaktur, bergerak pada bidang industri konveksi yang memproduksi pakaian. PT XYZ menetapkan CTQ (Critical To Quality) dengan tujuan menetapkan standar yang ditetapkan. Pada periode bulan januari sampai dengan desember tahun 2021 PT XYZ tidak mampu memenuhi CTQ (Critical To Quality) produk dengan baik, karena terdapatnya gap antara persentase defect dengan rata-rata presentase sebesar 18,55% dan batas toleransi defect yang sudah ditetapkan pada PT XYZ, yaitu sebesar sebesar 3%, selain itu perusahaan juga belum dapat memenuhi CTQ (Critical To Quality) proses. Tahapan proses sewing merupakan proses dengan jumlah terbanyak CTQ proses yang tidak terpenuhi dan memiliki frekuensi defect tertinggi.
Pada penelitian ini bertujuan untuk merancang fungsi alarm yang terintegrasi dengan mesin sewing beserta sistem kerjanya, sebagai pengingat dalam melakukan tindakan corrective menggunakan metode DMAI dan QFD. DMAI digunakan sebagai tahap pemecah masalah terstruktur untuk menerapkan solusi rancangan, sementara QFD (quality function deployment) sendiri merupakan kerangka kerja untuk pengembangan produk. Pada fase define, yaitu melakukan penjabaran mengenai tidak terpenuhinya CTQ. kemudian melakukan fase measure, dilakukan perhitungan kapabilitas proses untuk mengetahui level sigma pada kondisi eksisting. Pada fase analyze, melakukan analisis fish bone dan analisis FMEA untuk mengetahui akar penyebab permasalahan. Pada fase improve, yaitu melakukan modifikasi mesin sewing dengan mekanisme perancangan QFD.
Berdasarkan hasil rancangan usulan alarm mesin jahit, dipilih opsi satu dengan kombinasi komponen buzzer 80 desibel, tombol oprasian berbagai warna, material produk plastik, berat alat 80 gram, lampu LED pengingat dua watt dengan berat lima gram, dan dimensi alarm mesin sewing 10 cm x 4 cm x 12 cm.
Pemberian rancangan usulan alarm mesin sewing, mampu mengingatkan admin jahit sebagai tindakan perbaikan berkelanjutan pada proses sewing untuk meminimasi defect jahitan lepas. Hasil simulasi perhitungan level sigma baru menunjukan rata-rata peningkatan 0,3 dan nilai DPMO menurun sebesar 8.730.
Kata Kunci — Defect, DMAI, Alarm Mesin sewing, Pakaian, Komponen Jalur Benang, QFD