Hasil panen kangkung pertama kurang maksimal akibat adanya faktor lingkungan. Pada penelitian ini telah dibuat sebuah sistem monitoring kondisi lingkungan berbasis IoT. Monitoring dikondisikan menggunakan metode pemetaan, yaitu menempatkan sistem di lima koordinat yang telah ditentukan, dengan tujuan untuk mengamati kondisi lingkungan dan sebarannya di dalam greenhouse menggunakan sistem IoT. Kangkung dapat tumbuh dengan baik dengan kondisi suhu 20°C - 30°C dan kelembapan diatas 60%. Nilai rata-rata suhu dan kelembapan di greenhouse pada tanggal 16 Julis 2022 berada pada rentang kondisi yang baik yaitu 24.14°C hingga 25.9°C seluruh kotak dan kelembapan 70.56% hingga 88.46% pada siang hari. Kondisi intensitas cahaya kurang baik pada kotak A dengan rata-rata 8.27 Lux, sedangkan untuk kotak lain memiliki rata-rata minimal 13502 Lux hingga 39866 Lux, sehingga perlu dilakukan perbaikan untuk kotak A agar intensitas cahaya dapat masuk kedalam greenhouse lebih baik. Kondisi pH pada kolam adalah 4.96 hingga 8.85, dan nilai Electrical Conductivity (EC) adalah nol karena jumlah ikan yang sedikit pada kolam. Debit kotak A tidak stabil karena nyala dan mati, sedangkan pada kotak B flowmeter tidak bekerja karena pompa mati. Data terkirim dengan baik ke antares dengan packet loss terbesar adalah 5.71%.
Kata Kunci: Akuaponik, IoT, kangkung, monitoring, pemetaan.