Gerai Sidomoro merupakan produsen pot sabut kelapa pertama di Kebumen yang sudah berdiri sejak akhir tahun 2017 oleh Sugiasih. Sejak adanya pandemi Covid-19, muncul sebuah tren bercocok tanam yang membuat permintaan pot sabut kelapa di Kebumen meningkat. Adanya tren tersebut, pendapatan dari penjualan online Gerai Sidomoro mencapai omset 1,1 M per tahun. Namun, tren ini memicu munculnya para kompetitor baru yang bisa mengancam penjualan. Selain itu, adanya masalah internal seperti belum adanya branding, kurang memanfaatkan media sosial sebagai media branding maupun promosi, dan tidak adanya identitas brand membuat Gerai Sidomoro tidak memiliki diferensiasi dengan kompetitor.
Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini, yaitu merancang branding yang tepat untuk meningkatkan awareness identitas Gerai Sidomoro serta mengetahui media yang tepat untuk perancangan branding Gerai Sidomoro. Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif berupa studi pustaka, observasi, wawancara dengan narasumber dan target audience, serta pengumpulan data target audience dengan kuesioner. Kemudian, data yang diperoleh akan dianalisis menggunakan metode SWOT, 4P, STP, AOI, dan AISAS. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, peneliti memiliki gagasan untuk melakukan upaya menyadarkan target audience tentang keberadaan Gerai Sidomoro dengan brand activation melalui sebuah virtual event sebagai media utama dan membuka booth sebagai media pendukung. Virtual event ini digunakan sebagai branding Gerai Sidomoro untuk mendorong dan mengingatkan konsumen agar sadar dengan keberadaan Gerai Sidomoro, dengan istilah lain untuk meningkatkan brand awareness.
Kata Kunci: branding, brand awareness, brand activation, Gerai Sidomoro