Di era digital saat ini, kegiatan surat menyurat dan mengoleksi perangko sudah jarang sekali dilakukan sehingga Museum Pos Indonesia merupakan wadah bagi pengunjung yang belum pernah dan ingin merasakan masa dimana surat menyurat masih dilakukan. Namun, Sangat disayangkan Koleksi museum hanya sekedar dipamerkan tanpa ada perlakuan khusus seperti pengolahan interior, konsep ruang, alur, sirkulasi, dan storyline masih belum dapat dirasakan. Perancangan ini dapat menghidupkan kembali museum dengan konsep yang berbeda melalui Pendekatan Psikologi Ruang. Metode perancangan yang penulis lakukan, antara lain Studi literatur, studi banding, survey lapangan, wawancara, dan kuisioner. Tujuan perancangan ini untuk lebih menampilkan keunikan museum dengan tema dan konsep yang lebih menarik perhatian pengunjung tanpa menghilangkan fungsi museum. Tema yang diambil untuk perancangan museum pos indonesia ini adalah Mesin waktu dan Suasana ruang yang diharapkan dengan diterapkannya tema ini adalah pengunjung yang belum pernah merasakan dan mengetahui proses surat menyurat dapat merasakannya dan pengunjung yang berada dimasa tersebut dapat merasakan kembali masa ketika surat menyurat masih dilakukan.
Kata Kunci : Museum, Interior, Mesin Waktu, Atmosfer Ruang, Psikologi Ruang