Pada keadaan pandemi, tentu semua kegiatan yang biasanya bebas dilakukan kini menjadi dibatasi. Semua hal yang biasa dilakukan di beda tempat dan beda waktu, kini hanya dilakukan di satu tempat. Dari segi persiapan menuju kegiatan memang lebih singkat, namun tidak selamanya produktif. Semua kegiatan dapat dilakukan bersamaan atau yang sering disebut multitasking. Multitasking di masa pandemi dan keadaan normal tentulah berbeda. Ketika pandemi, terbagi menjadi dunia maya dan dunia nyata. Tak jarang orang-orang melakukannya bersamaan, meskipun menjadi tidak fokus. Oleh karena itu perlu adanya media untuk menyampaikan pesan kepada khalayak mengenai multitasking, agar masyarakat tahu mengenai dampaknya serta cara menyikapinya. Untuk metode penelitian , yang dilakukan adalah dengan metode kualtitatif yang bersumber dari observasi, wawancara, dan kuesioner yang kemudian diolah sebagai bentuk perancangan sebuah film. Penelitian dilakukan dengan pendekatan ilmu psikologi kognitif untuk memahami bagaimana dampaknya terhadap psikis setiap orang, serta apa dampaknya dalam kegiatan sehari-hari.Hasil dari penelitian ini bertujuan mengedukasi orang-orang sekitar mengenai dampak yang ditimbulkan dari multitasking . Film yang diproduksi berbentuk film pendek dengan genre fiksi. Untuk mengangkat fenomena tersebut ke dalam film, sebagai sutradara saya akan menuangkannya dalam perspektif seseorang yang cukup sibuk kegiatannya, sehingga tergambarkan dengan jelas bagaimana manajemen waktu dan kegiatan yang dihadapi orang tersebut.
Kata kunci: Pandemi, Multitasking, Film, Penyutradaraan