Era globalisasi tidak hanya berdampak positif saja namun ada pula sisi negatif bagi manusia. Dampak negatif dari globalisasi ini pun juga dapat memengaruhi keberlangsungan SDA (Sumber Daya Alam) di bumi yang diakibatkan pemanasan global dan kerusakan alam akibat eksploitasi SDA yang berlebihan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menanggulangi hal tersebut dalam bidang pariwisata yaitu dengan menerapkan pariwisata berkelanjutan. Pariwisata berkelanjutan bertujuan mendukung upaya untuk pelestarian lingkungan alam maupun budaya dan meningkatkan keikutsertaan masyarakat dalam pengelolaan, sehingga memberikan manfaat ekonomi kepada masyarakat dan pemerintah setempat. Masyarakat suku Baduy telah berabad-abad mempunyai pengalaman dalam hal kearifan lokal mereka tentang sistem dalam mengkontrol lingkungan hidupnya, yaitu dengan menerapkan cara berkelanjutan, desain bangunan yang efisien dengan penggunaan energi yang ramah lingkungan, sehingga dapat dengan mudah beradaptasi pada iklim sekitarnya. Dengan demikian pula dibutuhkan sebuah konsep desain perancangan hotel resor yang dapat meminimalisasi dampak negatif dari globalisasi sekaligus tetap menjaga serta melestarikan kebudayaan yang telah di jaga secara turun-temurun. Gaya neo-vernakular merupakan struktur baru dari vernakular yang ditujukan untuk pariwisata atau budaya, tetapi belakangan ini juga difungsikan untuk memperkuat ekonomi lokal, sehingga dapat menjadi komponen dari pariwisata berkelanjutan yang menjadi dorongan dalam pembangunan ekonomi bagi negara-negara berkembang.