Tarie Bali merupakan sebuah UMKM yang bergerak pada industri fashion wanita yang berlokasi di Kota Denpasar. Produk terlaris yang dimiliki UMKM Tarie Bali adalah sandal wanita dengan brand Valine. Namun, dibandingkan dengan produk-produk lain yang diproduksi dan dipasarkan oleh UMKM Tarie Bali, produk sandal ini memiliki Net Profit Margin (NPM) yang terbilang cukup rendah. Melalui wawancara, pemilik UMKM Tarie Bali juga menjelaskan bahwa dalam memproduksi dan memasarkan produk sandal, cost yang dikeluarkan pada proses pengadaan untuk bahan baku cukup tinggi. Menurut pemilik, diantara bahan-bahan baku pembuatan sandal, kain sintetis merupakan bahan baku yang memiliki cost pengadaan paling tinggi. Bahan baku ini juga memiliki paling banyak pilihan supplier dan pemilihannya masih berubah-ubah. Bahkan dalam pemilihannya tidak terdapat kriteria yang tetap. Sementara pada umumnya dalam pemilihan supplier dibutuhkan kriteria yang tepat untuk menentukan supplier terbaik. Permasalahan yang terjadi pada UMKM Tarie Bali dapat dimodelkan menjadi Multi-Criteria Decision Making (MCDM). Kemudian, berdasarkan pertimbangan terhadap penyelesaian masalah pemilihan supplier pada UMKM Tarie Bali, hal ini dapat diselesaikan dengan menggunakan metode AHP dan TOPSIS. Perhitungan AHP digunakan untuk menentukan bobot kriteria dan sub-kriteria, sedangkan perangkingan solusi ideal alternatif tersedia dilakukan dengan metode TOPSIS. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan dengan kombinasi dua metode tersebut didapatkan bahwa alternatif terbaik dari alternatif yang tersedia adalah Supplier K. Selanjutnya dalam mengaplikasikan perhitungan ini untuk digunakan lebih lanjut oleh pihak UMKM Tarie Bali, dibuatlah sebuah Sistem Pemilihan Supplier yang berfungsi untuk membantu pemilihan supplier secara subjektif dan objektif berbasis metode AHP dan TOPSIS.
Kata kunci – Supplier, NPM, MCDM, AHP, TOPSIS