Dengan meningkatnya jumlah pengguna yang mengakses internet dapat menyebabkan kepadatan traffic pada base station (BS). Salah satu cara untuk mengatasinya adalah sistem komunikasi Device to Device (D2D). Device to Device merupakan komunikasi antara user satu dengan user lain secara langsung pada jarak pendek tanpa melalui BS sehingga dapat mengurangi kepadatan traffic BS dan meningkatkan kapasitas sistem. Namun komunikasi D2D memiliki masalah interferensi karena satu Resource Block (RB) digunakan oleh Cellular User Equipment (CUE) dan pasangan D2D Users Equipment (DUE) secara bersamaan. Penelitian ini dilakukan untuk mengatasi masalah interferensi yang terjadi dengan cara mengalokasikan resource dengan menggunakan algoritma greedy dan algoritma graph. Skema simulasi yang digunakan untuk mengalokasikan resource pada sistem komunikasi D2D underlay dengan arah komunikasi uplink. Penelitian ini menerapkan 2 buah skenario yaitu skenario pertama melakukan variasi jumlah pasangan DUE dan skenario kedua melakukan variasi radius cell. Berdasarkan hasil simulasi yang dijalankan dengan menggunakan algoritma graph dan algoritma greedy. Algoritma graph memiliki kinerja yang kurang baik dari segi sumrate sekitar 7,8×107 bps, spectral efficiency sekitar 10,8334 bps/Hz, power efficiency sekitar 9,1894×103 bps/mWatt dan fairness DUE sekitar 0,9216 dari algoritma greedy. Sedangkan dari segi fairness BS dan fairness total algoritma graph memiliki kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan greedy. Fairness BS dari algoritma graph memiliki nilai sekitar 0,8667 dan fairnes total sekitar 0,8766 lebih baik dari algoritma greedy.
Kata Kunci : resource allocation, device-to-device, algoritma graph, algoritma greedy