Pada era modern, teknologi berkembang sangat pesat. Hal ini dibuktikan dengan kemudahan untuk mengakses internet yang membuat segala kalangan usia dapat mengakses pornografi. Pornografi merupakan gambar, video, ataupun tulisan yang mengandung perilaku seksual. Intensitas yang cukup tinggi dalam mengakses situs pornografi mengakibatkan kerusakan otak dibagian Pre Frontal Cortex (PFC) sehingga sulit untuk konsentrasi. Kerusakan pada PFC akibat mengakes pornografi tidak banyak disadari oleh manusia.
Penelitian ini dilakukan terhadap 11 responden terpapar pornografi dan 11 responden tidak terpapar pornografi dengan cara mengerjakan Tes Pauli. Data yang sudah diolah melalui preprocessing terbagi menjadi 3 data yaitu data melalui proses filtering menggunakan Band Pass Filter (BPF), data atas dan data tanpa melalui proses filtering. Data tersebut diproses melalui ektrasksi ciri statistik orde satu dan energi kemudian data diuji normalitasnya menggunakan Uji Kolmogorov-Smirnov dan Uji Wilcoxon sehingga dapat dianalisa melalui pengukuran EEG.
Pada pengukuran EEG berdasarkan kuesioner sebanyak 50% responden addicted memiliki pola pada parameter energi (L2-Norm) dan modus. Pada pengukuran EEG berdasarkan Tes Pauli sebanyak 59.09% responden addicted memiliki pola pada parameter energi (L2-Norm), mean dan standar deviasi. Pada pengukuran EEG berdasarkan irisan sebanyak 45.45% responden addicted memiliki pola pada parameter energi (L2-Norm) sehingga dapat disimpulkan bahwa irisan pola sinyal yang signifikan terhadap efek paparan pornografi mempengaruhi tingkat konsentrasi melalui sinyal alpha pada parameter energi (L2-Norm).
Kata Kunci : Electroencephalogram, Pre Frontal Cortex (PFC), Pornografi, Kolmogorov-Smirnov, Wilcoxon, Statistik Orde Sat