Perkembangan teknologi komunikasi seluler semakin meningkat, dan mengakibatkan tingginya tingkat kepadatan traffic dalam suatu jaringan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut dikembangkan konsep komunikasi yang digunakan dalam teknologi 5G, dan dikenal dengan istilah komunikasi Device-to-Device (D2D). Komunikasi D2D adalah komunikasi seluler yang memungkinkan User Equipment (UE) dapat berkomunikasi secara langsung tanpa melalui BS. Tetapi hal tersebut akan menyebabkan interferensi, karena penggunaan satu Resource Block (RB) yang sama oleh Cellular User Equipment (CUE) dan D2D Users Equipment (DUE).
Pada penelitian ini dilakukan simulasi dengan menggunakan algoritma heuristic, dan algoritma greedy sebagai algoritma pembanding dengan tujuan untuk mengurangi interferensi yang terjadi saat alokasi resource. Algoritma diuji pada dua skenario, yaitu variasi jumlah pasangan D2D, dan variasi radius cell. Skema simulasi yang digunakan untuk mengalokasikan resource adalah sistem komunikasi underlay dengan arah komunikasi uplink.
Berdasarkan hasil simulasi yang dilakukan dengan menggunakan algoritma heuristic dan algoritma greedy didapatkan hasil bahwa algoritma heuristic memiliki performa yang lebih baik dibandingkan algoritma greedy. Nilai rata-rata sumrate algoritma heuristic sebesar 1,0187x 108 bps, nilai rata-rata spectral efficiency sebesar 10,1873 bps/Hz, nilai rata-rata power efficiency sebesar 6,0461x103 bps/mWatt, dan nilai rata-rata fairness D2D sebesar 0,9631, sedangkan untuk algoritma greedy lebih unggul di nilai fairness BS dengan nilai rata-rata sebesar 0,6926, dan fairness total dengan nilai rata-rata sebesar 0,6713.
Kata Kunci : resource allocation, device to device, algoritma heuristic, algoritma greedy.