Layanan kesehatan mengalami banyak perubahan semenjak era new normal akibat pandemi COVID-19. Upaya pengurangan infeksi virus dengan pembatasan tatap muka manjadi masalah yang berdampak pada pelayanan kesehatan. Bagi pengusaha farmasi yang pendapatan utamanya dari penjualan alat kesehatan dan obat bebas mengalami penurunan omzet yang cukup parah ditambah munculnya ditributor obat online tidak resmi yang dengan klaim obat yang mereka jual sebagai obat COVID-19. Hal tersebut seharusnya menjadi pendorong bagi para pengusaha apotek sebagai mata rantai utama pendistribusian obat secara resmi agar dapat melakukan peningkatan bisnis seperti penjualan dan pelayanan secara daring.
Layanan telefarmasi dapat menjadi solusi bagi para apotek untuk menangani permasalahan di atas. Pada penelitian ini penulis akan merancang chatbot telefarmasi penjual obat dengan kecerdasan buatan atau artificial intellegent yang memanfaatkan metode Natural Language Processing (NLP) dan sistem yang terotomasi dengan Robotic Proces Automation (RPA). Chatbot dapat diakses oleh pengguna melalui platform messenger WhatsApp dan dirancang melalui platform NLP dari Google yaitu Dialogflow. NLP diperlukan agar chatbot dapat memahami permintaan dan balasan dari pelanggan. Proses RPA digunakan untuk mengotomasikan tugas untuk mengumpulkan data pemesanan, pembaruan database pelanggan, serta pengecekan data pengiriman.
Pada penelitian ini telah berhasil dirancang sebuah chatbot telefarmasi penjualan obat. Setelah perancangan, penulis melakukan pengujian dengan metode kuesioner kepada 30 responden yang menunjukan hasil tes berupa skor sebesar 89%.
Kata kunci: Chatbot, Robotic Process Automation (RPA), Natural Language Processing (NLP), Telefarmasi