Perkembangan komunikasi seluler terus meningkat seiring dengan kebutuhan masyarakat, hal itu menyebabkan terjadinya beban trafik pada evolved Node B (eNB) yang disebabkan oleh banyaknya pengguna jaringan. Komunikasi Device to Device (D2D) menjadi solusi atas permasalahan yang terjadi, pada komunikasi D2D device dapat saling berkomunikasi secara langsung tanpa melalui eNB. Dalam komunikasi D2D menggunakan spektrum yang sama dengan Celluler User Equipment (CUE) yang dapat meningkatkan efisiensi antar CUE namun dapat menyebabkan interferensi antar ke dua user maka dari itu untuk mengurangi interferensi yang terjadi antara Cellular User Equipment (CUE) dan D2D user Equipment (DUE) dengan mengalokasikan sumber daya secara tepat.
Pada penelitian ini, melakukan pengalokasian resource untuk mengatasi masalah interferensi dengan menggunakan algoritma Simple Particle Swarm Optimization (SPSO) dan algoritma Greedy sebagai pembanding untuk mengetahui nilai dari parameter kinerja, dengan menggunakan model sistem sel tunggal dan komunikasi arah uplink. Dalam penelitian ini menggunakan skenario terhadap proses iterasi pada algoritma SPSO, iterasi yang digunakan yaitu 30, 50 dan 200.
Berdasarkan hasil dari skenario yang telah digunakan, algoritma SPSO mampu memberikan parameter kinerja yang baik dibandingkan dengan algoritma Greedy pada iterasi 200, algoritma SPSO menghasilkan parameter kinerja terbaik dengan nilai sumrate 1, 3310 × 108 bps dengan selisih 0, 01% dari algoritma Greedy yaitu 1, 3211 × 108 bps, efisiensi spektral 12, 3239 bps/Hz dengan selisih 0.09% dari algoritma Greedy yaitu 12, 2328 bps/Hz, efisiensi daya 2, 1285 × 103 bps/mWatt dengan selisih 0.02% dari algoritma Greedy yaitu 2, 1125 × 103 bps/mWatt, untuk nilai fairness pada iterasi 200 algoritma Greedy memiliki kinerja yang lebih baik yaitu di 0, 91% untuk fairness CUE , 0, 99% untuk fairness D2D dan 0, 92% untuk fairness total.