Sandal gunung merupakan salah satu jenis produk alas kaki yang memiliki sol spesifikasi khusus untuk dapat digunakan pada permukaan tekstur yang beragam, mulai dari tekstur yang kasar hingga tekstur yang licin. Desain sol yang dirancangpun turut mengikuti trend yang berkembang. Namun trend estetika yang sedang berkembang mengikuti trend desain dengan bentuk yang minimalis. Hal ini menjadi salah satu penyebab slip pada sandal gunung. Dalam ilmu kajian fisika pada teori gaya gesek, minimnya detail pada permukaan sol dapat menyebabkan gaya gesek semakin kecil dikarenakan semakin halusnya suatu permukaan, sehingga mudah menyebabkan terpeleset (slip).Di lain sisi, masyarakat Indonesia cenderung memilih estetika produk sandal yang cocok digunakan dalam berbagai kondisi. Hal ini yang melatarbelakangi penulis untuk melakukan perancangan sol sandal gunung estetik namun tetap mempertahankan fungsi anti-slip. Untuk mempermudah menemukan rupa yang estetik, penulis menggunakan dasar-dasar perupaan Trimatra dalam seni rupa, yang dirancang sehingga sekaligus menciptakan fungsi anti-slip. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode campuran, dengan mengunakan studi kasus untuk menggali permasalahan, observasi secara langsung dan online guna mendapat klasifikasi produk secara langsung, wawancara terhadap pengguna dari kalangan umum, pegiat komunitas pecinta alam, dan pemasok sandal gunung, serta menyebarkan kuisioner pada pengguna sandal gunung. Adapun hasil penelitian ini, didapatkan bahwa metode perupaan Trimatra dapat meningkatkan nilai estetika produk, serta mempertahankan daya cengkram sol terhadap medan tempuh. Berdasarkan hasil penelitian, trimatra dapat menjadi solusi permasalahan perupaan estetika desain sol sandal gunung dengan tetap mempertahankan fungsi anti-slip.
Kata kunci : Estetika, Anti-slip ,Trimatra