Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum BULOG) merupakan badan usaha pemerintah yang berdiri sejak tahun 1967 yang memiliki tugas dalam penyaluran dan pemerataan bahan pangan untuk tercapainya ketahanan pangan di Indonesia. Perum BULOG mempunyai tiga pilar ketahanan pangan dalam menjalankan tugasnya. Tiga pilar tersebut antara lain, ketersediaan (availability), keterjangkauan (accessibility) dan stabilitas (stability). Pada aktivitas distribusi dan pengadaan ditemukan berbagai macam risiko yang dapat mengganggu penyaluran beras. Penelitian ini membahas risiko dan mitigasi risiko pada distribusi dan pengadaan beras. Aktivitas distribusi dan pengadaan diidentifikasi menggunakan metode Supply Chain Operation Reference (SCOR). Failure Modes and Effect Analysis (FMEA) digunakan untuk mengidentifikasi kejadian resiko, dan Analytical Hierarchy Process (AHP) digunakan untuk melakukan mitigasi risiko yang diprioritaskan. Untuk mendukung dan mempermudah pemahaman terhadap kondisi perusahaan diperlukan adanya sistem informasi geografis pada kinerja distribusi dan pengadaan Perum BULOG terhadap tiga pilar ketahanan pangan BULOG. Hasil penelitian ini adalah didapatkan penyebab risiko dari kejadian risiko distribusi dan pengadaan beras. Sumber risiko terpilih untuk setiap atribut ketahanan pangan dilakukan pemberian alternatif mitigasi dan nilai prioritas. Pada kegiatan distribusi, atribut availability dan accessibility didapatkan empat alternatif mitigasi, dan untuk atribut stability didapatkan tiga alternatif mitigasi. Pada kegiatan pengadaan, didapatkan tiga alternatif mitigasi pada setiap atribut. Hasil lain yang diperoleh penelitian ini adalah rancangan sistem informasi geografis yang dapat menunjukkan performa kegiatan distribusi dan pengadaan terhadap ketahanan pangan.
Kata kunci: Distribusi, Pengadaan, SCOR, FMEA, AHP, Sistem Geografis