Menurut badan statistik Kota Bandung (2021) pada tahun 2020 jumlah penduduk Kota Bandung mencapai 2.440.000 jiwa sedangkan jumlah pengunjung Dinas Perpustakaan Kota Bandung pada tahun 2020 menurut data.bandung.go.id (2021) hanya mencapai 30.245 orang, artinya hanya 1,26% saja masyarakat Kota Bandung yang mengunjungi perpustakaan. Hal ini dapat membuktikan data dari UNESCO terkait minat baca masyarakat Indonesia yang menempati peringkat ke 62 dari 70 negara terkait tingkat literasi di dunia.
Hal yang menjadi penyebab rendahnya minat kunjung masyarakat terhadap perpustakaan diantaranya perpustakaan yang ada sekarang memiliki desain yang kaku juga membosan dan berdasarkan hasil survey perpustakaan diharapkan memiliki desain dengan pendekatan antara alam dengan manusia. Selain itu, setelah terjadinya pandemi covid-19 manusia menjadi lebih peka terhadap kesehatan. Menurut (Daryanto, 1986: 28), fasilitas perpustakaan yang baik sebagai tempat membaca memiliki beberapa ciri yang memberikan suasana yang efisien, mudah digunakan, nyaman, menyenangkan dan menarik. Maka dari itu dibutuhkan perpustakaan dengan desain yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dengan desain biofilik untuk membantu fokus dan ketenangan.