CSR adalah singkatan dari Corporate Social Responsibility yang berarti aktivitas bisnis dimana perusahaan bertanggung jawab secara social kepada pemangku kepentingan dan masyarakat sebagai bentuk perhatian dalam meningkatkan kesejahteraan serta berdampak positif bagi lingkungan. Realitanya di Indonesia praktik CSR masih rendah sehingga masih mendapatkan tunttan dari masyarakat sekitar perusahaan padahal pemerintah telah mengatur pelaksanaan CSR di Indonesia.
Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh baik secara simultan maupun pengaruh secara parsial karakteristik dewan komisaris dan slack resources pada pengungkapan Corporate social Responsibility tanggung jawab sosial perusahaan pada perusahaan yang terdaftar dalam Indeks Kompas 100 tahun 2017-2021.
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Indeks Kompas 100 tahun 2017-2021. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling sehingga diperoleh jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian sebanyak 19 sampel dalam kurun waktu 5 tahun, sehingga diperoleh 95 sampel perusahaan pada perusahaan yang terdaftar di Indeks Kompas 100 tahun 2017-2021. Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan Teknik analisis regresi data panel dengan menggunakan aplikasi Eviews 10.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran dewan komisaris, usia dewan komisaris, Pendidikan dewan komisaris dan slack resources secara simultan berpengaruh terhadap pengungkapan CSR. Secara parsial usia dewan komisaris tidak berpengaruh terhadap pengungkapan CSR, pendidikan dewan komisaris berpengaruh positif terhadap pengungkapan CSR, ukuran dewan komisaris tidak berpengaruh terhadap pengungkapan CSR, dan slack resources tidak berpengaruh terhadap pengungkapan CSR