ABSTRAK
Auditor switching merupakan pergantian auditor atau KAP yang dilakukan oleh perusahaan secara mandatory (wajib) atau voluntary (sukarela). Auditor switching yang bersifat mandatory sudah ditetapkan oleh peraturan di Indonesia, sedangkan pergantian auditor yang bersifat voluntary bisa disebabkan oleh beberapa faktor baik dari klien ataupun pihak auditor dan KAP. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh secara simultan dan parsial antara profitabilitas, audit fee, pertumbuhan perusahaan, dan opini audit terhadap auditor switching pada perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2016-2020. Metode pada penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan hipotesis diuji menggunakan analisis statistik deskriptif serta analisis regresi logistik dengan menggunakan software SPSS 26. Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2016- 2020. Data yang diolah adalah data sekunder dengan memperoleh data dari laporan keuangan perusahaan melalui website resmi Bursa Efek Indonesia (BEI). Teknik pengambilan sampel yang dingunakan adalah purposive sampling yang menghasilkan 37 sampel perusahaan yang terpilih dalam kurun waktu 5 tahun sehingga diperoleh 185 data. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa profitabilitas, audit fee, pertumbuhan perusahaan, dan opini audit secara simultan berpengaruh terhadap auditor switching. Secara parsial, variabel profitabilitas, pertumbuhan perusahaan, dan opini audit tidak berpengaruh terhadap auditor switching. Sedangkan variabel audit fee memiliki pengaruh dengan arah positif terhadap auditor switching. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi terutama kepada perusahaan untuk tidak melakukan auditor switching secara voluntary, agar bisa menjaga citra baik perusahaan di mata stakeholders dan investor. Perusahaan juga harus mempertimbangkan faktor fee audit dengan lebih bijak agar tidak terjadi auditor switching, dan perusahaan disarankan untuk memilih auditor yang memahami lingkup bisnis perusahaan tersebut serta diharapkan bagi auditor atau KAP agar bisa mengetahui faktor yang bisa menyebabkan terjadinya auditor switching, terutama audit fee dengan cara auditor harus lebih memahami lingkup proses bisnis perusahaan dan menetapkan biaya audit sesuai dengan tingkat kompleksitas tugas serta lamanya jam kerja auditor agar bisa menjaga kinerja dalam pengambilan keputusan dalam mengaudit laporan keuangan perusahaan.
Kata Kunci: Auditor Switching, Audit Fee, Pertumbuhan Perusahaan, Profitabilitas, Opini Audit