Setiap perusahaan memiliki tujuan jangka panjang yaitu mempertahankan kelangsungan usahanya. Seiring berjalannya waktu, terdapat beberapa perusahaan yang sudah berjalan dalam jangka waktu tertentu bubar disebabkan oleh kondisi kesulitan keuangan (financial distress) bahkan berpotensi bangkrut. Salah satu cara untuk mengetahui terjadinya financial distress dengan mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhinya seperti operating capacity, ukuran perusahaan, gender diversity, dan mekanisme pengawasan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh operating capacity, ukuran perusahaan, gender diversity, dan mekanisme pengawasan terhadap financial distress pada perusahaan sektor hotel, resor dan kapal pesiar yang terdaftar di Bursa Efek Indoensia (BEI) pada tahun 2017 hingga 2020.
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling yang menghasilkan 15 sampel perusahaan dalam kurun waktu 4 tahun yaitu sebanyak 60 unit sampel data. Metode analisis yang digunakan yaitu analisis regresi logistik yang diolah menggunakan software SPSS Versi 25.
Berdasarkan hasil penelitian ini didapatkan hasil bahwa secara simultan operating capacity, ukuran perusahaan, gender diversity, dan mekanisme pengawasan berpengaruh terhadap terjadinya financial distress. Kemudian secara parsial, operating capacity, ukuran perusahan, dan gender diversity tidak berpengaruh terhadap terjadinya financial distress, sedangkan mekanisme pengawasan berpengaruh secara signifikan dengan arah positif terhadap financial distress.
Saran bagi penulis selanjutnya, untuk menambahkan variabel yang berbeda seperti profitabilitas, kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, struktur modal, likuiditas, inflasi atau indikator lainnya yang dapat digunakan untuk meneliti pengaruh financial distress.
Kata kunci: Kebangkrutan Perusahaan, Keragaman Gender, Kapasitas Operasi, Mekanisme Pengawasan, Ukuran Perusahaan