onservatisme adalah prinsip yang mengakui beban dan utang dengan segera, namun keuntungan dan aset diakui meskipun kemungkinan terjadinya tinggi. Sehingga, laba yang tersaji dalam laporan keuangan mencakup prinsip kehati-hatian dalam menghindari kemungkinan saat terjadi risiko. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Konflik Kepentingan, Kepemilikan manajerial, Dewan Komisaris Independen, dan Ukuran Perusahaan terhadap Konservatisme Akuntansi pada perusahaan terindeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2016-2020. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari laporan keuangan. Teknik pemilihan sampel yang digunakan yaitu purposive sampling dan diperoleh 10 perusahaan dengan periode penelitian 5 tahun sehingga diperoleh 50 unit sampel penelitian. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi data panel dengan menggunakan software Eviews versi 10. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Konflik Kepentingan, Kepemilikan Manajerial, Dewan Komisaris Independen, dan Ukuran Perusahaan berpengaruh secara simultan terhadap Konservatisme Akuntansi. Secara parsial Ukuran Perusahaan berpengaruh positif terhadap Konservatisme Akuntansi. Sedangkan Konflik Kepentingan, Kepemilikan Manajerial, dan Dewan Komisaris Independen tidak berpengaruh terhadap Konservatisme Akuntansi. Jadi dapat disimpulkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap konservatisme akuntansi karena semakin besar ukuran perusahaan, maka akan semakin hati-hati dalam mengakui beban dan utang untuk menghindari terjadinya resiko salah saji yang material. Sehingga, penerapan konservatisme akuntansi dalam perusahaan semakin tinggi.