Era globalisasi ini, kecurangan dalam laporan keuangan semakin meningkat. Hal tersebut dipengaruhi oleh kondisi industri yang tidak seimbang dari suatu keadaan perekonomian yang berubah. Akibat kondisi industri yang berubah ini juga akan memicu perusahaan untuk melakukan tindakan kecurangan laporan keuangan seperti merekayasa laporan keuangan, penyalahgunaan aset, maupun hal-hal lain yang tidak sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku. Hal tersebut dilakukan pelaku kecurangan laporan keuangan untuk keuntungan individu atau kelompok maupun perusahaan.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh nature of industry, financial stability dan political connection terhadap indikasi kecurangan dalam laporan keuangan. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan tahunan dan annual report perusahaan yang dapat diakses di website Bursa Efek Indonesia dengan periode penelitian dari tahun 2018 – 2020. Metode pengambilan sampel menggunakan purposive sampling didapatkan sampel perusahaan manufaktur sebesar 42 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Analisis data dilakukan menggunakan metode regresi data panel dan statistik deskriptif yang diolah dengan EViews 12.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan nature of industry, financial stability, dan political connection berpengaruh terhadap indikasi kecurangan dalam laporan keuangan. Secara parsial nature of industry berpengaruh negatif terhadap indikasi kecurangan dalam laporan keuangan, financial stability berpengaruh positif tehadap indikasi kecurangan dalam laporan keuangan, sedangkan political connection tidak berpengaruh terhadap indikasi kecurangan dalam laporan keuangan.
Kata Kunci: Nature of Industry, Financial Stability, Political Connection, Indikasi kecurangan laporan keuangan