Pada tahun 2020-2021 dimana dunia mengalami pandemi Covid-19, harga Bitcoin meningkat dan terjadi lonjakan harga yang cukup tinggi pada saat pergantian tahun 2020-2021 dan sempat menyentuh all time high (ATH) pada akhir tahun 2021. Bitcoin merupakan salah satu mata uang crypto yang bersifat fluktuatif bila dibandingkan dengan nilai tukar mata uang yang biasa digunakan secara luas. Selain itu, pergerakan harga Bitcoin sulit untuk diprediksi.
Sampel yang digunakan adalah mata uang Euro, Poundsterling, Yuan, Yen, Rubel, Franc, dan Bitcoin. Data yang digunakan berupa data harga Bitcoin dan beberapa mata uang tersebut pada tahun 2020-2021. Penelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan antara volatilitas dengan volume perdagangan Bitcoin, return dengan volume perdagangan Bitcoin, dan return dengan volatilitas Bitcoin dengan tujuan peramalan. Metode penelitian yang digunakan adalah uji stasioneritas Augmented Dickey-Fuller (ADF), lalu menggunakan uji ARMA model, setelah itu menggunakan model EGARCH untuk mencari hubungan tersebut.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa volatilitas dan volume perdagangan Bitcoin terdapat hubungan positif. Sama seperti return dan volume perdagangan Bitcoin terdapat hubungan positif. Namun, return dan volatilitas Bitcoin terdapat hubungan negatif.
Kata kunci: Volatilitas, Volume, Return, Bitcoin, Cryptocurrencies, GARCH