Saat ini, masalah kerusakan lingkungan merupakan salah satu masalah terbesar yang ada di dunia. Sayangnya tidak semua orang menyadari bagaimana gentingnya permasalahan lingkungan yang saat ini terjadi. Oleh karena itu, film sebagai media penyampai pesan yang dapat diakses dengan mudah oleh berbagai kalangan, saat ini menjadi salah satu media yang digunakan untuk menyampaikan pesan maupun kritik sosial terhadap isu kerusakan lingkungan. Pada penelitian ini peneliti akan menggunakan film animasi Princess Mononoke karya Hayao Miyazaki yang menceritakan bagaimana Ashitaka, San dan hewan hutan lainnya berjuang untuk menyelamatkan hutan dari Lady Eboshi dan pasukannya yang ingin menguasai hutan demi keuntungan mereka sendiri. Penelitian dilakukan untuk melihat bagaimana karakter-karakter pada film ini merepresentasikan hal-hal yang dapat merusak lingkungan sebagai bentuk kritik sosial terhadap kerusakan lingkungan. Metode yang peneliti gunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif dengan teori Semiotika John Fiske yang terbagi menjadi tiga level yaitu level realitas, level representasi, dan level ideologi. Dari penelitian ini, diperoleh hasil yaitu berdasarkan level realitas, level representasi, dan level ideologi yang telah diteliti, terdapat kritik sosial terhadap ideologi antroposentris yang menyebabkan kerusakan lingkungan dalam film Princess Mononoke ini.
Kata Kunci: Kerusakan Lingkungan, Kritik Sosial, Semiotika, Film Animasi,
Representasi