Autism Spectrum Disorder (ASD) adalah kecacatan perkembangan yang dapat menyebabkan tantangan sosial, komunikasi, dan perilaku yang signifikan. Orang dengan spektrum ini tetap dapat berkomunikasi, berinteraksi, berperilaku, dan belajar seperti yang lain namun dengan cara yang berbeda. Memiliki anak dengan ASD sungguh merupakan tantangan yang besar untuk para orang tua. Para orang tua diharuskan untuk menghadapi perilaku anaknya yang repatitif, kesulitan dalam berbicara dan pemahaman, serta tantrum yang tidak terkendali. Ditambah para orang tua harus menghadapi masalah finansial mengenai biaya perawatan anaknya yang tidak sedikit serta stigma negatif di lingkungan sekitar yang masih sangat tinggi. Hal ini belum sepenuhnya mendapat perhatian dan kepedulian dari masyarakat sekitar. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan komunikasi intrapersonal yang terjadi pada orang tua anak penyandang autisme di Kota Tangerang dari pengalamannya selama merawat anaknya yang mengidap ASD. Enam orang tua di Kota Tangerang telah terpilih menggunakan purposive sampling. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi dan wawancara tidak terstruktur. Penemuan menunjukkan bahwa melalui empat tahapan, komunikasi intrapersonal yang terjadi pada orang tua anak autisme adalah berupa: sedih, kecewa, marah, bingung, ketakutan, trauma, penerimaan diri, pendekatan diri kepada tuhan, dan lain sebagainya.